Senin, 27 Februari 2012

model pembelajaran



MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TAI


 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Semakin rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari hasil beberapa pelajaran yang di ujikan di sekolah-sekolah yang cenderung menurun, khususnya pelajaran matematika. Salah satu penyebabnya adalah penyajian materi pelajaran guru hanya menggunakan metode-metode tertentu yang dikuasai guru. Di samping itu, Matematika memiliki objek kajian yang abstrak dan pola pikir yang deduktif serta konsisten, sehingga untuk mempelajari matematika diperlukan cara  berpikir logis, kreatif, serta rasional. Hal ini menjadi alasan kesulitan memahami matematika, karena slalu beranggapan bahwa mata pelajaran matematika sulit dan menakutkan. Akibatnya siswa kurang berminat  dan prestasi belajar matematika pun menjadi sangat rendah. Hal yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dan mata pelajaran matematika salah satunya adalah kurang pahamnya siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, kurangnya siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, kurangnya penjelasan secara detail cara memecahkan soal atau masalah.
Hal seperti ini sebaiknya segera diatasi untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut berbagai instansi terkait  juga pakar pendidikan mencari solusi untuk mengatasinya dengan berbagai kegiatan atau pendekatan diantaranya dengan seminar, symposium  atau lokakarya. Dari pendekatan tersebut diperoleh strategi diantaranya dengan mengubah pembelajaran yang berpusat kepada guru ke pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan pembelajaran dalam kelompok yang lebih dikenal dengan istilah kooperatif. Diantara beberapa bentuk yang kooperatif yang diterapkan dibeberapa pokok bahasan mata pelajaran matematika yaitu Team Assisted Individualization ( TAI ). Model ini akan diuraikan lebih lanjut dalam makalah ini.



B.    Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian model pembelajaran kooperatif tipe TAI?
2.      Apakah komponen yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI?
3.      Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI?
4.      Bagaimanakah contoh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam kelas?
5.      Apakah kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe TAI?















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
            Menurut Darsono(dalam Lie, 2004:25) Model pembelajaran adalah suatu model kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
            Menurut Johnson&johnson(dalam Lie:2004) Model pembelajaran kooperatif adalah sistem kerja/belajar kelompok yang tersruktur, yang termasuk didalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
            Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri antaralain:
1.      Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajarnya.
2.      Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3.      Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras,budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda.
4.      Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
            Model pembelajaran kooperatif  juga memiliki tujuan yaitu menciptakan situasi yang mampu memacu keberhasilan individu melalui kelompoknya(Arends:2008). Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya 3 tujuan pembelajaraan yaitu:
1.      Kemampuan akademik
2.      Penerimaan perbedaan individu
3.      Pengembangan ketrampilan sosial
Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1.      Setiap anggota kelompok atau siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2.      Setiap anggota kelompok atau siswa harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan sama.
3.      Setiap anggota kelompok atau siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
4.      Setiap anggota kelompok atau siswa akan dikenai evaluasi.
5.      Setiap anggota kelompok atau siswa berbagi kepemimpinan dan membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6.      Setiap anggota kelompok atau siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif (Nur dalam Widyantini:2006).
            Menurut Suyitno(dalam Widyantini:2006) Model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization ( TAI ) adalah model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan.
            Model pembelajaran kooperatif tipe TAI menerapkan bimbingan antar teman sebagai titik berat dalam pelaksanaan pembelajaran. Siswa yang pandai bertanggung jawab atas siswa yang lemah sehingga  meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok yang kecil. Dalam model pembelajaran ini siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedang siswa yang lemah dapat terbantu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Model pembelajaran tipe ini dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan guru. Hasil belajar individual dibawa kekelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

B.     Komponen dan Langkah Model pembelajaran kooperatif tipe TAI

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 komponen, yaitu:
1.      Kelompok 
Peserta didik dalam TAI dibagi ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 4 sampai 5 orang.
2.  Tes Penempatan
Pemberian pretest kepada peserta didik diawal pelaksanaan program. Mereka ditempatkan pada tingkat yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini.
3.  Materi-materi Kurikulum
 Untuk sebagian besar dari pengajaran matematika, para peserta didik bekerja pada materi-materi kurikulum individual yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, angka, pecahan, desimal, rasio, persen, statistik dan aljabar.
4.  Belajar Kelompok
Para peserta didik diberikan suatu  unit individual, unit tersebut berisi materi kemudian para siswa mengerjakan dan membahas unit-unit tersebut dalam kelompok masing-masing.
4.      Skor Kelompok dan Rekognisi Kelompok
           Diakhir pembelajaran guru menghitung skor kelompok. Skor ini didasarkan pada jumlah rata-rata dari nilai tes anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan setiap akhir pembelajaran berdasarkan skor peningkatan yang diperoleh setiap anggota kelompok. Pemberian penghargaan dapat berupa apapun asalkan siswa dapat tertarik dan termotivasi serta meningkatkan prestasi kelompoknya.     
6.  Kelompok Pengajaran
Guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian tugas kelompok.
7.  Tes Fakta
Para peserta didik diminta mengerjakan tes-tes fakta. Para peserta didik tersebut diberikan lembar-lembar fakta untuk dipelajari di rumah untuk persiapan menghadapi tes-tes ini.
8.  Unit seluruh Kelas
Pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut:
1.      Guru memberikan pre-test kepada peserta didik sebagai skor dasar/skor awal.
2.      Guru menjelaskan materi dasar secara singkat kepada peserta didik.
3.      Guru membentuk kelompok yang heterogen berdasarkan pre-test atau rata-rata nilai harian peserta didik yang berjumlah 5-6 peserta didik setiap kelompoknya.
4.      Peserta didik diberikan tugas untuk menganalsis serta menyelesaikan masalah secara individu dan kelompok.
5.      Gurupeserta meminta peserta didik menyajikan dan mempresentasikan hasil tugas diskusi kelompoknya di depan kelas untuk menilai setiap kelompoknya.
6.      Guru mengoreksi hasil diskusi yang dipresentasikan dan memberikan nilai kelompok serta menentukan kelompok yang terbaik dan memberi motivasi kepada peserta didik dalam kelompok yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
  1. Melalui kegiatan diskusi dan bimbingan guru, peserta didik dapat membuat simpulan dan rangkuman.
8.      Guru mengkondisikan peserta didik seperti semula secara individual, kemudian guru memberi tes kecil sebagai penilaian akhir individu diakhir pembelajaran.
  1. Guru menyampaikan rencana belajar matematika pada pertemuan berikutnya dan meminta peserta didik mempelajari materi selanjutnya.
Salah satu cara membentuk kelompok berdasarkan kemampuan akademik adalah seperti berikut:
Kemampuan
No
Nama
Ranking
Kelompok
Tinggi
1

1
A

2

2
B

3

3
C

4

4
D
Sedang
5

5
D

6

6
C

7

7
B

8

8
A
Kurang
9

9
A

10

10
B

11

11
C

12

12
D
Rendah
13

13
D

14

14
C

15

15
B

16

16
A

Menurut Slavin(dalam widyantini:2006) guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai penigkatan hasil belajar dari  nilai dasar (awal) ke nilai kuis atau tes setelah siswa bekerja dalam kelompok.
Langkah penentuan nilai penghargaan kepada kelompok adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa. Nilai dasar (awal) dapat berupa nilai tes atau kuis awal atau menggunakan nilai ulangan sebelumnya.
2.      Menentukan nilai tes atau kuis yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja dalam kelompok. Misalkan nilai kuis I, nilai kuis II, atau rata-rata nilai kuis I dan kuis II kepada setiap siswa yang disebut nilai terkini.
3.      Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilai dasar (awal) masing-masing siswa dengan menggunakan kriteria berikut:
Kriteria
Nilai Peningkatan
Nilai kuis(tes terkini) turun lebih dari 10 poin dibawah nilai awal
5
Nilai kuis(tes terkini) turun 1 sampai dengan 10 poin dibawah nilai awal
10
Nilai kuis(tes terkini) sama dengan nilai awal sampai dengan 10 di atas nilai awal
20
Nilai kuis(tes terkini) lebih dari 10 di atas nilai awal
30

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok dengan memberikan predikat cukup, baik, sangat baik, dan sempurna.
Cukup, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang dari 15 (rata-rata nilai peningkatan kelompok <15)
Baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15 dan 20 (15≤rata-rata nilai peningkatan kelompok<20)
Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20 dan 25 (20≤rata-rata nilai peningkatan kelompok<25)
Sempurna, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih dari atau sama dengan 25 (rata-rata nilai peningkatan kelompok≥25)
Contoh proses penentuan penghargaan kelompok, sebagai berikut:
No
Nama
Tes awal
Nilai kuis I
Nilai kuis II
Rata-rata kuis I dan II
Nilai peningkatan
Nilai penghargaan kelompok
1

96
97
96
96
20
26 (sempurna)
2

76
100
100
100
30
3

88
95
96
95
20
4

45
72
62
67
30
5

34
31
60
45
30

C.    Contoh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Contoh ditekankan pada rancangan langkah kegiatan pembelajaran untuk kelas VII semester II dengan 4 kali pertemuan.
A.    Standar Kompetensi : Memahami Konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B.     Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C.     Indikator :
1.      Siswa dapat menghitung keliling segitiga dan segiempat
2.      Siswa dapat menghitung luas bangun segitiga dan segiempat
3.      Siswa dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat
D.    Kemampuan Prasyarat
Pertemuan ke 1 dan ke 2
1.      Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat segitiga dan segiempat
2.      Siswa dapat menyebutkan konsep keliling segitiga dan segiempat
Pertemuan 3
Siswa dapat menyebutkan rumus luas persegi panjang
Pertemuan 4
Siswa dapat menyebutkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat
E.     Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat
1.      Menghitung keliling segitiga dan segiempat
2.      Menemukan rumus luas segitiga dan segiempat
3.      Menghitung luas segitiga dan segiempat
4.      Menggunakan konsep keliling dan luas segiempat dalam pemecahan masalah.
F.      Sumber / Bahan dan Media Pembelajaran
1.      Buku Matematika Jilid VII dari Direktorat PLP, Depdiknas, 2004
2.      Buku Matematika untuk SMP kelas VII
3.      Lembar Kerja Siswa
4.      Bahan Kuis
5.      Bahan Pengecekan Kemampuan Prasyarat
G.    Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan : Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
2.      Metode : Diskusi kelompok, Penugasan, dan tanya jawab
H.    Kegiatan Pembelajaran
Sesuai dengan langkah pembelajaran pendekatan kooperatif tipe TAI
1.      Kegiatan awal
a.       Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa.
b.      Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran menggunakan kooperatif tipe TAI
c.       Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan cara tanya jawab
d.      Guru menginformasikan pengelompokan siswa. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan akademik yang heterogen
2.      Kegiatan inti
a.       Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan keliling dan luas segitiga dan segiempat pada LKS yang sudah disediakan oleh guru secara individual. Guru mengamati kerja setiap siswa dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan seperlunya.
b.      Dengan membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah dikerjakan siswa secara individual, siswa menuju kekelompok belajar sesuai dengan kelompok yang telah diinformasikan guru.
c.       Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi, dan memberikan masukan. Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya.
d.      Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas sedangkan guru memfasilitasi siswa dan merangkum serta memberikan penegasan pada siswa.
e.       Untuk pengecekan pemahaman siswa guru memberikan soal kuis yang dikerjakan oleh setiap siswa secara individual. Hasil pekerjaan siswa dikumpul sebagai nilai individual.
3.      Kegiatan Akhir
a.       Guru menunjuk siswa secara acak untuk mengemukakan pendapatnya mengenai pengalaman belajar selama menyelesaikan tugas secara individu maupun kelompok.
I.       Penilaian
1.      Penilaian hasil belajar siswa mencakup nilai proses dan nilai akhir hasil belajar. Data nilai diperoleh dari :
No
Aspek
Pertemuan Ke
1
2
3
4
1
Pemahaman konsep
2
Penalaran dan komunikasi
3
Pemecahan masalah
-
-
-
4
Afektif
-
-
-

2.      Nilai akhir KD
Nilai = 50% Nilai ulangan harian +50% Rata-rata tugas (individual dan kelompok).
3.      Siswa yang nilai akhir kompetensi dasarnya dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) diberi pembelajaran remidi dan dilakukan penilaian remidi. Hasil pelaksanaan remidi digunakan untuk menentukan nilai akhir KD.









Lampiran 1 : Materi untuk pengecekan kemampuan bersyarat
Guru menunjuk secara random kepada siswa, agar menyebutkan minimal satu bagian dari setiap nomor yang ditanyakan.
1.      Sebutkan bangun-bangun datar yang sudah kamu kenal
2.      Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh persegi panjang
3.      Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh persegi
4.      Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh segitiga
5.      Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh jajar genjang
6.      Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh belah ketupat
7.      Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh layang-layang

Lampiran 2 : LKS
Lembar Kerja Siswa
Topik : Menentukan keliling dan luas segi tiga dan segi empat
Kelas : VII
Anggota kelompok :  1.
  2.
  3.
  4.
Petunjuk :
1.      Kerjakan soal-soal berikut ini sendiri dan tidak berdiskusi dengan teman lain dalam waktu 20 menit
2.      Setelah selesai, diskusikan pekerjaanmu dengan temanmu dalam satu kelompok
3.      Jika menurutmu terdapat kesalahan, tunjukkanlah dan bahas bersama dengan temanmu sehingga diperoleh jawaban yang benar
4.      Diskusikan kesulitan yang ditemui. Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada guru, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu

A.       Menentukan keliling segitiga dan segiempat
Untuk menentukan keliling sebuah segitiga, kamu harus mengetahui terlebih dahulu panjang dari ketiga sisi segitiga. Mengapa?
C
 
1.  Perhatikan gambar segitiga ABC disamping. Pakailah penggaris untuk mengukur  panjang dari masing-masing sisinya.
AB=.......cm
BC=........cm
B
 
A
 
AC=........cm
a. Berapakah keliling segitiga ABC tersebut?
Jawab :.....................................................................................................................
b. Bagaimana rumus keliling segitiga ABC jika AB = c cm, BC = a cm, dan AC = b cm?
Jawab : Keliling segitiga ABC = K = ........+.......+.......
D
 
C
 
2. Perhatikan gambar persegi panjang ABCD berikut.
l
 
B
 
A
 
 

p
 


Keliling persegi panjang adalah jumlah dari panjang semua sisi-sisinya.
Jadi keliling persegi panjang ABCD = AB+BC+CD+AD
=.....+......+.....+.......
D
 
C
 
=......+......
tinggi
 
3.
B
 
A
 


alas
 


Luas persegi panjang = alas x tinggi
2 Luas segitiga = Luas persegi panjang
Luas segitiga= Luas persegi panjang/2
Luas segitiga = ½ alas x tinggi
Tentukan luas segitiga jika diketahui alas = 15 cm dan tingginya = 16cm!
Jawab :.........................................................................................................................
D
 
C
 
4.  Perhatikan persegi panjang ABCD dengan panjang p cm dan lebar l cm.
l
 
B
 
A
 
 

p
 


Luas persegi panjang?
Jawab :.........................................................................................................................

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe TAI
Kelebihan model pembelajaran kooperatif  tipe TAI adalah sebagai berikut :
1.      Meningkatkan hasil belajar individual melalui bimbingan antar teman.
2.      Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok.
3.      Meningkatkan rasa solidaritas antar teman melalui kerja kelompok.
4.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas keberhasilan hasil belajar individual dan kelompok.
5.      Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Kelemahan  model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut:
1.      Model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penerapannya di kelas.
2.      Diskusi para siswa membuat suasana kelas yang cukup gaduh.
3.      Siswa yang merasa mampu dan mengusai materi, terkadang merasa enggan mengajari anggota kelompoknya yang lemah.
4.      Dengan jumlah siswa yang cukup besar dalam kelas, guru akan mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa.


















BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1.      Model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization ( TAI ) adalah model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan.
2.      Salah satu model pembelajaran dengan Kondisi kelas dengan hubungan antara peserta didik yang tidak memiliki dan yang memiliki hambatan akademis yang paling baik adalah yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual.
3.      Model pembelajaran kooperatif tipe TAI menerapkan bimbingan antar teman sebagai titik berat dalam pelaksanaan pembelajaran. Siswa yang pandai bertanggung jawab atas siswa yang lemah sehingga  meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok yang kecil.
4.      Ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan guru. Hasil belajar individual dibawa kekelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
5.      Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok dengan memberikan predikat cukup, baik, sangat baik, dan sempurna.

B. Saran
Berdasarkan materi yang kami peroleh, saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut :
1.      Dalam perannya sebagai fasilitator, guru harus lebih memotivasi peserta didik untuk lebih mengeksplor pengetahuan yang diperoleh sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
2.      Guru dapat mengintensifkan kelas jika sewaktu-waktu kelas menjadi gaduh dan tidak efektif dan efisien.
3.      Peserta didik harus lebih mengeksplor pengetahuannya, sehingga bisa menangkap informasi yang ada.
















DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie,  Anita. 2004. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Widyantini, M. Si. 2006. Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kooperatif. http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP_Pembelajaran_Kooperatif.pdf,  diakses pada 15 september 2011